Sangatta Selatan, 8/10/2024-Di jantung kota Sangatta Selatan, SDN 001 menjadi oase bagi para pembelajar yang semangat belajar mengajar. Setiap sore, setelah lelahnya aktivitas sehari-hari, para guru berkumpul di perpustakaan sekolah. Di bawah bimbingan Ibu Sunarti, sang maestro pembelajaran abad 21, diskusi hangat pun dimulai. Suasana hangat perpustakaan, dengan aroma buku-buku tua dan sinar matahari siang yang menembus jendela, menjadi saksi bisu semangat mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Topik utama yang tak pernah absen adalah pembelajaran berdiferensiasi. Ibu Sunarti, dengan penuh semangat, mengajak rekan-rekannya untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana setiap siswa memiliki potensi dan gaya belajar yang unik. “Anak-anak adalah bunga yang mekar dalam waktu yang berbeda-beda,” ujarnya, mengutip salah satu ungkapan bijak. “Tugas kita adalah memberikan pupuk yang tepat agar setiap bunga dapat mekar dengan indah.”
Ibu Alifka Albakri, guru Kelas 3b, menambahkan, “Dengan pembelajaran berdiferensiasi, kita tidak hanya mengajar materi, tetapi juga menanamkan kecintaan pada belajar.” Senada dengan Ibu Alifka, Ibu Niffa Fatonah, guru Kelas 4c, menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan menantang.
Untuk memperkaya diskusi, Bapak Agus Sultonik, Teknisi ANBK, yang kebetulan juga sedang mengecek kesiapan ANBK memaparkan sebuah studi kasus yang menarik. Beliau menunjukkan bagaimana penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelasnya mampu meningkatkan motivasi dan prestasi siswa.
Diskusi ini bukan sekadar pertukaran ide, tetapi juga refleksi diri. Para guru menyadari bahwa mereka memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan masa depan siswa. Seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11, “Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” Mereka berkomitmen untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat menjadi lokomotif pendidikan.
Di tengah diskusi yang hangat, teringatlah syair indah Kahlil Gibran, “Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu. Mereka adalah putra dan putri kerinduan hidup terhadap dirinya sendiri.” Ungkapan ini menyadarkan para guru bahwa setiap anak adalah individu yang unik dan berharga.
Dengan semangat yang sama, mereka berkolaborasi untuk menciptakan berbagai inovasi pembelajaran. Ada yang membuat media pembelajaran yang interaktif, ada yang mengembangkan model pembelajaran berbasis proyek, dan ada pula yang membuat program mentoring bagi siswa yang membutuhkan bantuan tambahan.
Perpustakaan SDN 001 Sangatta Selatan bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga menjadi ruang inkubasi bagi ide-ide kreatif. Di sini, para guru saling menginspirasi dan memotivasi untuk terus berinovasi. Mereka yakin bahwa dengan kerja sama yang solid, mereka dapat menciptakan generasi penerus yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan masa depan.