Sangatta Selatan, Selasa-17 September 2024. Menyaksikan semangat kemanusiaan berkobar di halaman SD Negeri 001 Sangatta Selatan. Dua puluh tunas muda Palang Merah Remaja (PMR) berbaris rapi, bak prajurit kecil yang siap berangkat melaksanakan upacara dalam rangka HUT PMI ke 79
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Palang Merah Indonesia ini berlangsung khidmat. Kepala Sekolah, Bapak Syamsudin MS, S.Pd., dan Pembina PMR, Bapak Agus Sultonik, M.Pd., turut hadir memberikan semangat. Tarian indah yang dibawakan oleh para siswa seakan mengurai benang-benang kasih sayang, menari bersama irama kehidupan. Simulasi pertolongan pertama yang disajikan pun tak kalah memukau, bak sebuah drama pendek yang menyadarkan kita akan pentingnya pertolongan di saat genting.
Yang menarik, upacara ini dihadiri oleh beberapa sekolah dari berbagai tingkatan, menciptakan harmoni yang indah. Seolah-olah, ratusan siswa ini adalah not-not musik yang menyatu dalam sebuah simfoni kemanusiaan. Bapak Wilhelmus Wio Doi, SE, selaku Sekretaris PMI Kabupaten Kutim, sebagai pembina upacara, memberikan semangat dan motivasi kepada para peserta. Di tengah lautan merah putih ini, sosok Bapak Wilhelmus Wio Doi, SE, Sekretaris PMI Kabupaten Kutim, berdiri tegak bagai mercusuar yang memandu kapal-kapal kecil menuju pelabuhan kemanusiaan. Suaranya yang lantang membelah udara, menginspirasi jiwa-jiwa muda untuk terus berkarya dalam pusaran kemanusiaan.
Acara ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga sebuah deklarasi. Deklarasi bahwa semangat kemanusiaan akan terus menyala di hati generasi muda Kutai Timur. Mereka adalah pelita-pelita kecil yang akan menerangi kegelapan, membawa harapan bagi sesama.
Bukan hanya SD Negeri 001 Sangatta Selatan yang terjangkit demam kemanusiaan ini. Layaknya magnet raksasa, perayaan HUT PMI ke-79 ini menyedot 41 sekolah dari seluruh penjuru Kutai Timur. Enam Sekolah Dasar hadir dengan semangat Mula yang berkobar-kobar, 20 SMP membawa gairah Madya yang menggelora, sementara 15 SMA mengibarkan bendera kebanggaan Wira yang tak tergoyahkan.
Hari itu, GOR Kudungga bukan sekadar gedung olahraga. Ia telah menjelma menjadi saksi bisu bagaimana semangat kemanusiaan mengalir deras bagai sungai yang tak pernah kering, memupuk jiwa-jiwa muda untuk terus berbakti pada sesama. PMI bukan lagi sekadar organisasi, tapi telah menjadi jantung yang terus berdetak dalam dada para relawan muda, siap memberikan nafas kehidupan bagi mereka yang membutuhkan.
Saat matahari beranjak tinggi, perayaan HUT PMI ke-79 ini bukan sekadar merayakan usia, tapi juga merayakan semangat kemanusiaan yang tak lekang oleh waktu, yang akan terus bergema di setiap sudut Kutai Timur, menginspirasi generasi demi generasi untuk terus menjadi pelita dalam kegelapan.