
Perpisahan Penuh Haru: Pak Suryanto, S.Pd Purna Tugas Setelah Puluhan Tahun Mengabdi
SANGATTA SELATAN, 20 NOVEMBER 2025 – Air mata tak mampu dibendung ketika ruang pertemuan SD Negeri 003 Sangatta Selatan dipenuhi para kepala sekolah yang hadir untuk melepas kepergian seorang legenda. Pak Suryanto, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri 003 Sangatta Selatan, resmi memasuki masa purna tugas, menutup perjalanan panjang pengabdiannya yang bagaikan sungai kehidupan yang telah menyirami ribuan bibit harapan.
Acara perpisahan yang berlangsung dengan penuh keharuan ini dihadiri oleh seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Sangatta Selatan. Mereka datang bukan sekadar menjalankan formalitas, melainkan untuk memberikan penghormatan tertinggi kepada sosok yang telah menjadi mercusuar bagi dunia pendidikan di Sangatta Selatan.
Sosok yang Meninggalkan Jejak Emas
Pak Suryanto bukan sekadar seorang kepala sekolah—ia adalah arsitektur peradaban yang telah membangun fondasi pendidikan dengan keringat dan air mata pengabdian. Puluhan tahun kariernya adalah epik heroik yang ditulis dengan tinta kesabaran dan kertas ketulusan.
Di bawah kepemimpinannya, SD Negeri 003 Sangatta Selatan bermetamorfosis dari sekolah biasa menjadi benteng pengetahuan yang melahirkan generasi-generasi cemerlang. Setiap sudut sekolah menyimpan kenangan, setiap kelas adalah saksi bisu bagaimana seorang pemimpin yang luar biasa mengubah visi menjadi realitas.
Testimoni Menggetarkan: Suara dari Sang Ketua K3S
Syamsudin MS, S.Pd, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Sangatta Selatan sekaligus Kepala Sekolah SD Negeri 001 Sangatta Selatan, tampil dengan mata berkaca-kaca menyampaikan testimoni yang menggetarkan sanubari seluruh hadirin dan kepada team Creative SDN 001 Sangsel.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” Syamsudin membuka dengan suara yang bergetar menahan haru. “Hari ini adalah hari yang sangat istimewa sekaligus sangat berat bagi kami semua. Kami kehilangan salah satu pilar terkuat dalam dunia pendidikan Sangatta Selatan.”
Dengan suara yang semakin penuh emosi, beliau melanjutkan, “Pak Suryanto bukan sekadar rekan kerja kami—beliau adalah guru kehidupan, adalah kompas moral, adalah mercusuar yang selalu menerangi jalan kami ketika gelap menyelimuti. Setiap kali kami menghadapi masalah, nama Pak Suryanto adalah yang pertama kami ingat. Setiap kali kami butuh nasihat, pintu ruangan beliau selalu terbuka lebar.”
Syamsudin mengambil napas dalam, berusaha menguasai emosinya, “Dalam forum K3S, Pak Suryanto adalah pemimpin tanpa mahkota yang selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas ego pribadi. Beliau mengajarkan kami bahwa kepemimpinan sejati bukan tentang kekuasaan, tetapi tentang pelayanan. Bukan tentang dihormati, tetapi tentang memberikan yang terbaik untuk anak-anak didik.”
Syamsudin kemudian menghadap langsung kepada Pak Suryanto dengan penuh penghormatan, “Bapak, izinkan kami—seluruh kepala sekolah di Sangatta Selatan—mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Terima kasih telah menjadi teladan, terima kasih telah menjadi inspirasi, terima kasih telah membakar diri sendiri untuk menerangi kami.”
Dengan suara yang hampir berbisik namun penuh makna, beliau menutup, “Purna tugas Bapak bukan akhir dari pengabdian, tetapi awal dari babak baru di mana kebijaksanaan Bapak akan terus hidup dalam diri kami semua. Selamat jalan, Pak Suryanto. Engkau pergi dengan kepala tegak, membawa mahkota kehormatan yang tak ternilai harganya.”

Momen Penuh Haru
Setelah testimoni Syamsudin selesai, seluruh kepala sekolah yang hadir berdiri memberikan standing ovation yang berlangsung lebih dari lima menit. Tepuk tangan yang bergemuruh adalah simbol penghormatan tertinggi untuk seorang pendidik yang telah memberikan segalanya.
Pak Suryanto, dengan mata berkaca-kaca, berdiri dan membungkuk dalam-dalam. Gestur sederhana itu menyimpan jutaan makna—rasa terima kasih, kerendahan hati, dan cinta yang mendalam kepada profesi yang telah ia jalani puluhan tahun.
Warisan yang Abadi
Kepergian Pak Suryanto dari dunia pendidikan formal meninggalkan kekosongan yang sulit diisi. Namun, warisannya—berupa sistem, nilai-nilai, dan semangat—akan terus hidup dan berkembang.
Para guru dan siswa SD Negeri 003 Sangatta Selatan menyiapkan buku kenangan yang berisi puluhan testimoni mengharukan. Anak-anak yang telah lulus dan kini sukses di berbagai bidang mengirimkan pesan penuh rasa terima kasih. Mereka adalah bukti hidup bahwa pengabdian seorang guru tidak pernah sia-sia.
Pesan untuk Generasi Penerus
Dalam sambutannya yang singkat namun penuh makna, Pak Suryanto berpesan, “Jangan pernah berhenti belajar. Jangan pernah berhenti berbuat baik. Dan jangan pernah lupa bahwa tugas guru adalah menyalakan lilin, bukan menunggu lilin itu menyala sendiri.”
Epilog: Selamat Jalan, Sang Legenda
20 November 2025 akan selalu tercatat sebagai hari bersejarah di Sangatta Selatan—hari ketika seorang pahlawan tanpa tanda jasa menutup lembaran emas pengabdiannya. Pak Suryanto mungkin telah pensiun dari jabatan, tetapi ia tidak akan pernah pensiun dari hati kami semua.
Selamat memasuki masa purna tugas, Pak Suryanto, S.Pd. Engkau telah berlari dengan baik, engkau telah berjuang dengan gagah, engkau telah menjaga amanah dengan sempurna.
Jasamu adalah tinta emas dalam sejarah pendidikan Sangatta Selatan yang tidak akan pernah pudar.
Hadir dalam acara:
- Seluruh Kepala Sekolah SD Kecamatan Sangatta Selatan
- Syamsudin MS, S.Pd (Ketua K3S & Kepala SDN 001 Sangatta Selatan)
- Beberapa Guru SDN 003 Sangatta Selatan
Lokasi: SD Negeri 003 Sangatta Selatan Tanggal: 20 November 2025
“Guru yang baik adalah lilin yang membakar dirinya untuk menerangi jalan orang lain.” – Rumi
🕯️ TERIMA KASIH PAK SURYANTO, ENGKAU CAHAYA YANG TAK PERNAH PADAM 🕯️(Team creative media SDN 001 Sangsel)





