MENGUAK SEMANGAT RAMADHAN: TELADAN DEDIKASI DARI GURU SD NEGERI 001 SANGATTA SELATAN

SD Negeri 001 Sangatta Selatan (27/03/2025), Di tengah suasana Ramadhan yang penuh berkah, sebuah kisah inspiratif hadir dari pojok Kalimantan Timur. Saat langit berwarna jingga dan adzan berkumandang menyambut sahur, para guru SD Negeri 001 Sangatta Selatan justru mempersiapkan diri untuk sebuah perjuangan berbeda untuk pagi ini—perjuangan mendidik di tengah ketiadaan siswa, karena libur Ramadhan.

Matahari Ramadhan boleh membakar tenggorokan, namun semangat mengabdi para pendidik ini tak pernah padam. Meski seluruh siswa menikmati libur Ramadhan, setiap guru tetap melangkahkan kaki menuju sekolah, mengisi presensi E-kinerja, dan membuktikan bahwa pengabdian tak mengenal kata istirahat.

Puasa bukan alasan untuk mengurangi produktivitas. Justru di bulan suci ini, kita harus menunjukkan keseimbangan antara ibadah dan kewajiban duniawi,” ungkap Syamsudin, MS, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri 001 Sangatta Selatan dengan sorot mata yang menyala penuh keyakinan.

Yang lebih menakjubkan, kini di hari ke-27 Ramadhan, ketika tubuh telah terasa lelah setelah hampir sebulan berpuasa, semangat para guru ini tetap berkobar sama hangatnya seperti di hari pertama. Tidak ada tanda-tanda penurunan energi, tidak ada keluhan, yang ada hanyalah tekad yang semakin membaja memasuki penghujung bulan suci.

“Semakin mendekati Lailatul Qadar, semakin tinggi pula semangat kami,” ucap salah seorang guru dengan wajah berseri meski garis-garis kelelahan mulai tampak. “Kami meyakini bahwa konsistensi ibadah dan pekerjaan di akhir Ramadhan justru membawa berkah berlipat.”

Pemandangan di sekolah ini menggambarkan ketangguhan jiwa pendidik Indonesia. Di teras kantor, terlihat sekelompok guru berdiskusi penuh semangat tentang metode pembelajaran terbaru dan isu isu terkini tentang hal yang dianggap penting. Di dalam ruangan, beberapa guru lain dengan tekun mengaktivasi akun BKN mereka. Bahkan beberapa memilih tetap berada di kelas kosong—seolah menyiapkan diri untuk hari ketika suara tawa anak-anak kembali memenuhi ruangan.

Ramadhan di tangan para guru ini bukanlah masa untuk memperlambat, melainkan kesempatan untuk membuktikan bahwa puasa justru menjernihkan pikiran dan menguatkan tekad. Mereka mengajarkan kepada kita semua bahwa kekosongan bukan berarti kehampaan, melainkan ruang untuk mengisi diri dengan hal-hal bermakna.

Di tengah fase Ramadhan yang biasanya menjadi titik terendah semangat bagi kebanyakan orang, para pendidik ini justru memperlihatkan konsistensi yang luar biasa. Mereka membuktikan bahwa iman yang kuat tak tergoyahkan oleh rasa lelah, dan bahwa keberkahan Ramadhan justru semakin melimpah bagi mereka yang mampu menjaga kualitas ibadah dan pengabdian hingga detik-detik terakhir.

Kisah para guru SD Negeri 001 Sangatta Selatan ini adalah pengingat bahwa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga. Ramadhan adalah tentang ketahanan, dedikasi, dan keseimbangan. Tentang memberikan yang terbaik untuk dunia, sambil mempersiapkan bekal terbaik untuk akhirat.

Saat kita semua berjuang melawan godaan untuk bermalas-malasan di bulan puasa, para guru ini berdiri tegak sebagai mercusuar, mengingatkan bahwa kehidupan adalah tentang konsistensi dan pengabdian—baik ketika diperhatikan, maupun ketika tak seorang pun melihat.(Red: A.S)

Bagikan :

Kabar Sekolah Lainnya

Download App Web Sekolah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman bersama website SDN 001 Sangatta Selatan(coming soon)

Download App Web Sekolah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman bersama website SDN 001 Sangatta Selatan(coming soon)