Sangatta Selatan – (02/Oktober/2025), Halaman SD Negeri 001 Sangatta Selatan bermetamorfosis menjadi arena pesta akbar kepanduan yang memecah keheningan malam pada 2-3 November 2025. PERKAJU (Perkemahan Kamis jum’at), sebuah simfoni petualangan yang mengguncang jiwa, telah menulis tinta emas dalam buku sejarah pendidikan karakter generasi penerus bangsa.
Ribuan mata berbinar, ratusan hati berdegup kencang. Perkemahan yang berlangsung selama dua hari satu malam ini bukan sekadar kemah biasa—ia adalah magnet yang menyedot semangat juang anak-anak siaga dan penggalang hingga ke relung jiwa terdalam mereka.Dalam wawancara terpisah, Ketua Panitia PERKAJU ibu Nifa Fatonah,S.Pd Mengatakan : “Perkemahan Kamis jumat pangkalan SDN 001 sangatta selatan hari ini luar biasa! Pengalaman yang tak terlupakan, penuh tawa, kebersamaan, dan petualangan seru di alam terbuka. Benar-benar membuat pikiran segar dan hati senang.Sungguh hari kemah yang sangat berkesan. Dari tenda yang nyaman hingga api unggun yang hangat, setiap momen terasa istimewa. Terima kasih untuk semua panitia dan teman-teman.”
Hujan Menangis Haru, Langit Ikut Merayakan
Seperti takdir yang telah tertulis di langit ketujuh, penutupan PERKAJU pada Jumat pagi disambut oleh hujan deras yang seakan-akan tak sanggup menahan kerinduan. Butir-butir air dari angkasa menari-nari riang, mencium bumi dengan penuh kasih, seolah langit itu sendiri ikut berbahagia menyaksikan kesuksesan luar biasa dari perkemahan legendaris ini. Hujan bukan menjadi penghalang, melainkan berkah yang menyempurnakan kisah heroik PERKAJU.
Yel-yel Menggetarkan Bumi, PBB Memukau Jagat Raya
Arena bergemuruh! Yel-yel dari para siaga dan penggalang meledak bagaikan petir di siang bolong, mengguncang setiap sudut halaman sekolah. Suara-suara mereka bersatu padu, menciptakan orkestra semangat yang membuat para juri terbelalak kagum, pembina terpukau tak berkutik, bahkan penonton live streaming di seluruh penjuru nusantara—tersentak dari tempat duduk mereka!ada 12 regu yang mengikuti lomba yel yel ini yaitu : macan putih, macan, kijang, badak, elang putih, singa putih
Putri:Lily, aster, anggrek hitam, melati, lavender, kenanga.
Performa Baris-Berbaris yang ditampilkan bagaikan tarian malaikat perang, presisi sempurna, sinkronisasi tanpa cela. Setiap langkah adalah nyanyian disiplin, setiap gerakan adalah puisi ketertiban yang membuat waktu seakan berhenti berdetak.
Melantunkan Keindahan Ilahi: Lomba Keagamaan yang Menyentuh Kalbu
Suara-suara merdu melantunkan ayat suci Al-Quran mengalun lembut, menembus dinding hati yang paling keras sekalipun. Lomba hafalan surah pendek dan adzan bukan sekadar kompetisi—ia adalah perjalanan spiritual yang menerbangkan jiwa ke alam ketakwaan. Para peserta dengan lantang dan khusyuk, seolah sedang berdialog langsung dengan Sang Pencipta, menyampaikan kecintaan mereka pada ajaran suci.
Singkong Berubah Jadi kreasi yang mengagumkan: Ujian Kesabaran dan Keahlian
Siapa sangka umbi sederhana bernama singkong bisa menjadi bintang utama? Lomba memasak berbahan singkong menjadi medan pertempuran kuliner yang menguji kesabaran setinggi gunung dan kejelian setajam elang. Para peserta bagaikan chef profesional cilik, mengubah bahan sederhana menjadi mahakota kuliner yang menggoyang lidah para juri. Setiap irisan, setiap bumbu, adalah manifestasi dari ketekunan dan kreativitas tanpa batas.
Tenda-tenda Berdiri Megah: Istana Mini di Tengah Halaman
Lomba kerapian tenda menghadirkan pemandangan yang menakjubkan. Tenda-tenda berdiri gagah berani,berwarna orange seolah kastil-kastil mini yang siap melindungi penghuni mereka dari serbuan malam. Setiap lipatan terpal adalah karya seni, setiap tali adalah benang kehidupan yang mengikat persaudaraan.
Panggung Seni Meledak: Imaginasi Tanpa Batas Menari di Udara
Lomba pentas seni menjadi klimaks yang membakar semangat! Imaginasi anak-anak meledak bagaikan kembang api di malam tahun baru. Tarian, drama, musik—semuanya berpadu dalam harmoni yang memabukkan. Jiwa seni mereka terbang tinggi menembus awan, menyentuh bintang-bintang, menunjukkan pada dunia bahwa generasi muda Indonesia adalah gudang talenta yang tak pernah kering.
Api Unggun: Lentera Kehidupan yang Tak Pernah Padam
Malam semakin larut, namun semangat tak pernah surut. Api unggun menyala dengan gagah, nyalanya menari-nari riang menerangi seluruh tenda para siaga dan penggalang. Bagai lentera kehidupan yang memberikan secercah cahaya—bukan, bukan secercah—melainkan samudera cahaya bagi semua yang hadir! Api itu berbisik pada setiap jiwa: “Tetaplah menyala, jangan pernah padam, bahkan saat badai mengamuk.”
Kehangatan api unggun memeluk setiap anak, menghangatkan hati, membakar semangat, dan menyatukan ikatan persaudaraan yang akan abadi selamanya.
Sholat Jamaah: Fondasi Karakter yang Kokoh Seperti Baja
Lima waktu, lima panggilan, lima kali jiwa-jiwa muda ini bersujud pada Sang Khaliq. Sholat jamaah bukan rutinitas, melainkan perayaan ketaatan, pembinaan karakter yang membangun pondasi kepribadian sekokoh benteng baja. Di setiap rakaat, tertanam nilai-nilai ketakwaan yang akan mereka bawa hingga akhir hayat.
Kepala Sekolah Berbicara: Kata-kata yang Mengguncang Jiwa
Kakak Syamsudin MS, S.Pd., Kepala Sekolah SD Negeri 001 Sangatta Selatan, dengan mata berkaca-kaca penuh haru, menyampaikan:
“PERKAJU bukan sekadar perkemahan. Ia adalah laboratorium kehidupan, adalah universitas karakter, adalah tempat di mana benih-benih kepemimpinan ditanam dengan penuh kasih sayang. Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana anak-anak kita bertransformasi—dari tunas muda menjadi pohon-pohon kuat yang siap menopang langit masa depan bangsa ini. Hujan yang mengiringi penutupan adalah tanda berkah. Alam semesta ikut merayakan kesuksesan luar biasa ini. Saya bangga, sangat bangga pada setiap anak, setiap pembina, setiap panitia yang telah membuat PERKAJU menjadi legenda yang akan dikenang sepanjang masa!”
Reporter: [A.S] | Foto: Tim Creative SDN 001 Sangsel
