Sangatta, 25 September 2024 – Langit Sangatta seolah pecah oleh gemuruh takbir dan shalawat saat ribuan umat Islam berkumpul di Masjid Agung Islamic Center untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara yang dimulai dengan alunan qosidah rebana yang merdu, hati para hadirin bagai padang pasir gersang yang disirami hujan rahmat. Seolah-akan melodi rebana itu menuntun mereka menuju taman surga, di mana Rasulullah SAW menanti kedatangan umat-Nya.
Dilanjutkan dengan lantunan surat Al-Fil oleh Kepala Dinas Pendidikan, Bapak Mulyono, dalam sambutan nya, bagai simfoni ilahi yang membuka gerbang keharuan.
Suara merdu beliau membahana, menggetarkan hati setiap pendengar seakan-akan membangkitkan kembali peristiwa agung ketika Allah SWT melindungi Ka’bah dari keangkaramurkaan pasukan gajah.
Bupati Kutai Timur, Ustadz Ardiansyah Sulaiman, M.Si., dengan kharisma yang memukau, hadir di tengah-tengah jamaah. Beliau, bagai bintang paling terang di langit malam, menerangi hati setiap pendengar dengan cahaya tausiyahnya.
Sementara Itu Guru-guru SDN 001 Sangatta Selatan Tidak ketinggalan dalam acara ini, mereka hadir di Masjid Agung Pukul 07.15 Menit, jauh sebelum acara dimulai,. Kehadiran kalian jauh sebelum fajar menyingsing adalah bukti nyata kecintaan kalian kepada Rasulullah SAW,” puji Salah Seorang Redaksi Yang Hadir juga dalam acara tersebut.
Beliau Juga menyampaikan tentang tanda tanda hebat Ketika kelahiran rosul yang mulia ini, Ketika Sang Cahaya hendak dilahirkan ke dunia, alam semesta seakan menahan napas. Keheningan menyelimuti seluruh penjuru, seolah alam raya sedang berbisik merayakan peristiwa agung ini. Api abadi yang disemba oleh kekaisaran Persia Padam Saat itu., padahal api tersebut sudah menyala selama seribu tahun . Ini adalah pertanda bahwa sebuah era baru akan segera dimulai, era di mana cahaya Islam akan menerangi seluruh penjuru dunia.
Tak hanya itu, Raja Abrahah beserta pasukan gajahnya yang hendak menghancurkan Ka’bah pun mengalami azab yang sangat pedih. Allah SWT mengirimkan burung ababil yang menghujani mereka dengan batu kecil dari neraka. Pasukan gajah itu hancur lebur, tubuh mereka bagai debu yang diterbangkan angin. Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa Allah SWT senantiasa melindungi Ka’bah dan agama Islam.
Di tengah keheningan yang mencekam, cahaya ilahi memancar terang benderang, menerobos kegelapan dunia. Cahaya itu adalah pertanda akan lahirnya seorang bayi istimewa, yang kelak akan menjadi pembawa rahmat bagi seluruh alam. Cahaya itu bagai lilin kecil yang dinyalakan di tengah kegelapan malam, namun cahayanya mampu menerangi seluruh penjuru dunia.
Malaikat-malaikat berbondong-bondong turun ke bumi, membawa kabar gembira. Mereka terbang dengan sayap-sayap yang berkilauan, menyanyikan pujian kepada Sang Pencipta. Bumi seakan menjadi panggung raksasa, di mana seluruh makhluk bersujud menyembah kepada Allah SWT.
Dalam kandungan ibunya, Nabi Muhammad SAW tumbuh dengan sempurna. Setiap hembusan nafasnya membawa kesejukan dan kedamaian. Ibunya, Aminah, merasakan cahaya yang menyinari hatinya. Cahaya itu bagai matahari pagi yang menghangatkan jiwa.
Puncak keharuan tercipta saat Bupati melantunkan sholawat “Rohatil Athyaru Tasydu“. Suara merdunya membuncah, mengiringi syair indah yang mengisahkan perjalanan hidup Rasulullah SAW. Seolah-akan seluruh jamaah diajak untuk ikut merasakan perjuangan dan pengorbanan Nabi dalam menyebarkan Islam.
Dalam tausiyahnya, Bupati mengajak seluruh jamaah untuk meneladani empat sifat utama Rasulullah SAW: siddiq (benar), amanah (dapat dipercaya), fathanah (cerdas), dan tabligh (menyampaikan). Beliau juga mengingatkan akan keutamaan shalawat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
“Rasulullah SAW adalah teladan utama bagi seluruh umat manusia. Beliau adalah rahmat bagi semesta alam,” tegas Bupati. Kata-kata beliau seakan menusuk ke dalam sanubari, membangkitkan semangat untuk terus beribadah dan berbuat kebaikan.
Acara Maulid Nabi kali ini menjadi bukti nyata bahwa kecintaan masyarakat Kutai Timur kepada Rasulullah SAW semakin membara. Semoga kita semua dapat menjadi umat yang senantiasa mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW.(Red:A.S)