Sangatta Selatan, 8 Maret 2024 – Bumi Sangatta Selatan berguncang dengan gema semangat saat 16 pendekar muda dari SDN 001 Sangatta Selatan melangkah gagah memasuki arena pertempuran ilmu: Uji Kecakapan PMR. Di bawah komando dan pengawasan Kakak Sita, sang penjaga gerbang pengetahuan PMR, mereka bersiap mengukir sejarah dengan tinta emas.
Tepat pukul 14.00, atmosfer di ruang kelas berubah menjadi medan pertempuran sengit. Di hadapan mereka, Bapak Syamsuddin MS, S.Pd., sang kepala sekolah yang tegas dan berwibawa, memantau langsung melalui video conference dari Samarinda, tak ingin melewatkan momen bersejarah ini. Kakak Febri, sang mentor PMR SDN 001 Sangatta Selatan penuh Semangat, turut hadir di garis depan, membimbing setiap minggu kepada para siswa ini jauh sebelum ujian dimulai dengan penuh semangat.
Ujian ini bukan sembarang ujian. Langsung dipantau dari Provinsi, para penilai dari Markas Besar PMI Kutim, bagaikan elang-elang tajam, mengawasi setiap gerakan mereka dengan seksama. Tak ada celah untuk keraguan, tak ada ruang untuk kesalahan.
Di bawah tekanan yang bagaikan badai dahsyat, 16 pendekar muda ini menunjukkan ketangguhan baja. Teori dan praktik PMR mereka kuasai dengan sempurna. Sejarah PMR, pertolongan pertama pada kecelakaan, hingga PRINSIP Dasar, semua mereka lahap dengan semangat membara.
Meskipun 2 pendekar muda terpaksa absen karena sakit, semangat mereka tak surut. Kekompakan dan rasa saling dukung antar anggota PMR menjadi tameng mereka di tengah medan pertempuran ilmu ini.
Tepat pukul 16.00, gong penentu dibunyikan. Ujian selesai. Debu pertempuran ilmu mulai mereda, meninggalkan rasa lega dan bangga di wajah para pendekar muda.
Hasilnya? Kita tunggu saja. Tapi, satu hal yang pasti, 16 pendekar muda ini telah menunjukkan bahwa mereka bukan anak kemarin sore. Mereka adalah calon-calon pahlawan masa depan, siap mengabdikan diri untuk kemanusiaan.
Kisah mereka adalah kisah tentang keberanian, dedikasi, dan semangat pantang menyerah. Uji Kecakapan PMR ini bukan hanya tentang lulus atau tidak, tapi tentang menempa karakter dan menumbuhkan jiwa relawan yang tak ternilai harganya.
Agus Sultonik, M.Pd., sang pembina PMR yang penuh semangat, tak kuasa menahan rasa bangganya.
“Hari ini, 16 pendekar muda kita telah menunjukkan taring mereka di medan pertempuran ilmu PMR,” tuturnya dengan suara menggelegar, bagaikan petir yang menggelegar di langit Sangatta Selatan. “Meskipun di bawah tekanan yang luar biasa, mereka tetap tenang dan fokus, menunjukkan mental baja yang luar biasa.”
Wajahnya berbinar-binar saat ia melanjutkan, “Saya yakin mereka akan menjadi generasi penerus yang luar biasa, siap mengabdikan diri untuk kemanusiaan.”
Matanya berbinar penuh optimisme saat ia menatap ke masa depan. “Ujian ini bukan hanya tentang lulus atau tidak, tapi tentang menumbuhkan jiwa relawan dan karakter yang kuat. Dan saya yakin, 16 pendekar muda ini telah berhasil mencapainya.”
Suaranya meninggi saat ia mengakhiri pernyataannya, “Saya bangga dengan kalian! Kalian adalah pahlawan-pahlawan kecil Sangatta Selatan!”
Mari kita beri tepuk tangan meriah untuk 16 pendekar muda SDN 001 Sangatta Selatan! Prestasi mereka adalah inspirasi bagi kita semua. Gemuruh Sangatta Selatan menjadi saksi bisu lahirnya pahlawan-pahlawan kemanusiaan masa depan!