Sabtu (23/11/2024), Semangat kompetisi ilmiah menggeliat bangkit di SDN 001 Sangatta Selatan saat menjadi tuan rumah Lomba Cerdas Cermat (LCC) MIPA tingkat kecamatan . Ajang yang mempertemukan para pionir muda dalam bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini menjadi oasis pengetahuan yang menyegarkan dunia pendidikan di Sangatta Selatan.
Lima belas sekolah dasar, bagaikan konstelasi bintang-bintang muda, berkumpul untuk mengukir prestasi, terdiri dari 14 sekolah negeri dan 1 sekolah swasta. Sementara 1 sekolah absen untuk mengikuti kegiatan bergengsi ini. SDN 001 Sangatta Selatan, selaku tuan rumah, mengirimkan tiga talenta terbaiknya: Nur Attiyah, Nur Dian Kusumawardani, dan Nur Afifah Azmi, yang siap mengeksplorasi lautan pengetahuan MIPA.
Tepat pukul 08.30 WITA, algoritma kompetisi mulai berjalan setelah Bapak Subari, S.Pd., selaku Pengawas sekaligus Koordinator Wilayah Sangatta Selatan, membuka acara LCC Tingkat kecamatan ini, beliau menekankan sportivitas, serta dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya untuk mengerjakan soal yang ada. Dalam sambutannya yang mengalir bagai sungai inspirasi, beliau menekankan pentingnya literasi sains dan numerasi dalam membentuk generasi yang analitis.
Bapak Syamsudin MS, S.Pd., kepala SDN 001 Sangatta Selatan selaku tuan rumah, dikonfirmasi panitia melalui sambungan telepone, beliau menuturkan, “Kompetisi ini merupakan katalis sempurna untuk mengakselerasi minat peserta didik dalam bidang MIPA. Dalam era transformasi digital ini, pemahaman terhadap konsep-konsep saintifik dan matematis menjadi variabel kunci dalam membentuk problem solver masa depan.”
Sementara itu, Salah satu Panitia LCC Agus Sultonik,M.Pd menambahkan, “Parameter keberhasilan lomba ini tidak hanya diukur dari nilai kuantitatif, tetapi juga dari proses kolaboratif dan pertukaran paradigma berpikir antar peserta. Kami optimis bahwa kompetisi ini akan menjadi inkubator bagi lahirnya ilmuwan-ilmuwan muda yang akan mengintegrasikan konsep MIPA dalam kehidupan sehari-hari.”
Salah satu guru pendamping LCC Bpk.Taslim, diwawancari terpisah mengatakan bahwa ” Yang penting anak anak saya ikut lomba masalah menang atau kalah itu urusan lain, kami tetap optimis”. Seamangat Bpk.Taslim yang berasal dari sekolahan yang notabene jauh dari kota merupakan salah satu hal yang perlu dicontoh oleh para pembaca yang budiman.
Soal-soal yang disajikan dalam kompetisi bagaikan jembatan penghubung antara teori dan aplikasi, mencakup spektrum luas mulai dari konsep fundamental hingga pemecahan masalah kompleks dalam ranah MIPA. Para peserta terlihat antusias menerjemahkan setiap tantangan yang diberikan dengan pendekatan sistematis dan metodologis.diwawancari
